UJIAN PRAKTEK IPA

 


UJIAN PRAKTEK IPA

Penguji :

1. Ibu Retno Sriwulandari, S.Pd.

2. Bapak Andi Kusumo, S.Pd.


Makalah 

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN BIDANG TRANSPORTASI

BAB  I

PEMBAHASAN 

2.1  PENGERTIAN

Teknologi ramah lingkungan atau sering disebut dengan sustainable technology / green technology merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Teknologi tersebut bertujuan untuk memberi kemudahan menghasilkan berbagai produk dan jasa untuk memenuhi kepentingan manusia.

Teknologi tersebut memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Selain itu, teknologi ramah lingkungan juga dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang. Sumber energi listrik dapat berasal dari matahari, angin, dan air. Teknologi ramah lingkungan telah diterapkan dalam berbagai bidang antara lain di bidang energi, transportasi, lingkungan, dan industri.

Istilah teknologi mencakup beberapa hal berikut:

a. Teknologi sebagai objek, meliputi peralatan, mesin, instrumen, senjata, peralatan, perangkat fisik yang mendukung performa teknis.

b. Teknologi sebagai pengetahuan, yaitu studi untuk mengetahui dan memahami tentang apa dan bagaimana proses di balik inovasi teknologi.

c. Teknologi sebagai suatu kegiatan, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan mencakup keahlian, metode, prosedur, atau rutinitas.

d. Teknologi sebagai sebuah proses, yaitu teknologi yang bermula dari munculnya kebutuhan atau permasalahan dan kemudian diakhiri oleh sebuah solusi (penyelesaian).


2.2  PRINSIP

Teknologi ramah lingkungan terdiri dari enam prinsip, yaitu :

1.     Refine

Refine adalah memakai bahan yang ramah lingkungan dan lewat sistem atau proses yang lebih aman dari teknologi sebelumnya.

2.     Reduce

Reduce adalah mengurangi jumlah limbah dengan cara memaksimalkan pemakaian bahan.

3.     Reuse

Reuse adalah menggunakan beberapa bahan atau sumber daya alam yang sama tidak terpakai atau telah berbentuk limbah serta diolah dengan cara yang berbeda.

4.     Recycle

Recycle adalah menggunakan beberapa bahan atau sumber daya alam yang sama tidak terpakai atau telah berbentuk limbah serta diolah dengan cara yang sama.

5.     Recovery

Recovery adalah pemakaian material khusus dari limbah untuk di proses atau dimanfaatkan untuk keperluan lain.

6.     Retrieve

Retrieve adalah penghematan energi dalam suatu sistem produksi.


2.3  MANFAAT

Teknologi yang ramah pada lingkungan memberikan manfaat yang sangat besar  bagi kehidupan. Berikut beberapa manfaat teknologi yang ramah pada lingkungan :

1.     Mengurangi jumlah limbah supaya tak berlebihan hingga dapat menghindar pencemaran lingkungan.

2.     Teknologi ini benar-benar efisien serta efektif dalam hal pemakaian sumber daya alam, hingga lingkungan juga bisa tetap terjaga dengan baik.

3.     Menekan biaya produksi/hemat. Memakai sumber daya alam untuk sisi dari teknologi dapat menghemat biaya, misalnya yaitu listrik tenaga surya yang cuma mengandalkan energi matahari tanpa dipungut biaya.

4.     Mengurangi resiko penurunan kondisi kesehatan makhluk hidup, terutama manusia.

 

2.4  PENERAPAN

Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat dengan merk-merk yang semakin banyak akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak serta memberikan kontribusi terhadap pencemaran udara di Indonesia. Teknologi ramah lingkungan dapat diterapkan pada bidang transportasi sebagai upaya menciptakan kendaraan yang tidak menghasilkan emisi atau limbah yang berbahaya bagi lingkungan.

Sumber energi yang digunakan bukan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui dan keberadaannya di alam sangat melimpah. Sedangkan saat ini hampir semua orang menggunakan kendaraan bermotor. Artinya setiap hari setiap orang menggunakan sumber energi minyak bumi sebagai salah satu sumber energi yang tak dapat diperbaharui.  Sehingga jika kita terus menerus menggunakan bahan bakar tersebut akan habis.

Berikut ini beberapa contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang transportasi :

1.     Kendaraan Hidrogen (Hydrogen Vehicle)

Kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar penggerak mesin. Di dalam kendaraan ini terpasang alat yang mampu mengubah energi kimia dari hidrogen menjadi energi mekanik. Alat tersebut bekerja dengan cara membakar hidrogen dalam mesin pembakaran internal atau dengan mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam fuel cell untuk menggerakkan motor listrik.

Orang yang pertama kali mengembangkan kendaraan hidrogen adalah Amory Lovin asal amerika serikat. Banyak perusahaan luar negeri telah mengembangkan kendaraan ini.

Selain mobil berbahan bakar hidrogen, beberapa negara telah mengembangkan sepeda hidrogen, sepeda motor hidrogen, dan pesawat hidrogen. Meskipun dianggap ramah lingkungan tetapi perkembangan kendaraan tersebut masih dianggap sulit karena biayanya sangat besar dan tidak dapat dijangkau oleh keseluruhan masyarakat.


2. Mobil Surya (Solar Car)

Mobil surya merupakan mobil yang energi utamanya berasal dari sinar matahari. Salah satu contohnya adalah Bus Surya. Bus surya yang saat ini ada merupakan kendaraan yang menggunakan baterai sebagai tempat penyimpanan listrik yang diperoleh dari cahaya matahari atau sumber yang lain. Pengembangan bus surya ini sejalan dengan berkembangnya teknologi panel surya atau photovoltaic cell.

Pada bus surya terdapat panel surya yang terpasang pada atap bus yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik sehingga dapat digunakan oleh mesin bus. Pengenalan bus ini sebagai alat transportasi umum bertujuan untuk mengembangkan alat transportasi yang ramah lingkungan. Negara yang pertama kali menerapkan bus surya ini yaitu Australia, tepatnya di kota Adelaide.

Bus ini dikenal dengan nama Tindo Solar Battery-Charged Bus (Tindo = matahari) dan beroperasi semenjak tahun 2007. Bus ini 100% menggunakan energi matahari, dilengkapi dengan pendingin ruangan, dan mampu mengangkut 40 orang. Bus ini tidak memiliki panel surya pada atapnya, tetapi bus ini mendapatkan energi listrik dari stasiun bus pusat di Adelaide.

Negara Cina juga telah mengembangkan bus surya ini, bus surya ini diterapkan di kota Qiqihar, dan mulai beroperasi pada bulan Juli 2012. Bus ini mendapatkan energi dari baterai lithium-ion (Li-ion) yang dapat diisi ulang menggunakan panel surya yang ada pada atap bus. Bus ini mampu mengangkut sebanyak 100 orang.

3.     Mobil Listrik (Electric Car)

Mobil listrik merupakan mobil yang didorong oleh satu atau lebih motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau alat penyimpanan energi yang lain. Motor elektrik ini mampu memberikan tenaga putaran dengan cepat dan memberikan percepatan yang kuat, tetapi suaranya halus.

Mobil listrik ini pertama kali dibuat pada tahun 1884 oleh seorang berkebangsaan Inggris, Thomas Parker. Mobil listrik ini baru berkembang pesat pada tahun 2008, semenjak ditemukannya teknologi pengaturan tenaga baterai dan mahalnya bahan bakar fosil. Keuntungan dari penggunaan mobil listrik ini antara lain mengurangi polusi udara, karena mobil ini tidak menghasilkan polutan dan mengurangi efek rumah kaca.

Penggunaan teknologi mobil listrik secara massal masih mengalami beberapa hambatan, antara lain :

1.     Tingginya biaya produksi

2.     Minimnya infrastruktur isi ulang bahan bakar Listrik

3.     Kekhawatiran pengemudi akan kehabisan listrik sebelum sampai di tujuan.


3.1  PENGERTIAN

Teknologi tidak ramah lingkungan adalah teknologi yang hasil buangannya berpotensi merusak lingkungan. Teknologi ini digunakan manusia karena penggunaan teknologi alternatif yang ramah lingkungan masih sulit dilakukan, kesulitan yang paling utama adalah biaya pembuatan dan perawatan yang masih mahal. Teknologi ini cenderung menyebabkan polusi udara, tanah, dan air, merusak ekosistem, serta menghabiskan sumber daya alam secara berlebihan.

3.2  PRINSIP

1.     Menggunakan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui.

2.     Proses penggunaannya mencemari lingkungan.

3.     Menghasilkan limbah berbahaya.

3.3  PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Minyak bumi terbentuk dari makhluk hidup yang telah mati jutaan tahun yang lalu dan terjebak dalam suatu ruangan yang tertutupi oleh bebatuan di dalam tanah atau di dasar laut, minyak bumi yang demikian disebut dengan “light crude oil”. Minyak bumi juga ada yang terkandung dalam bebatuan atau pasir minyak. Minyak bumi yang demikian disebut dengan “heavy crude oil”. Minyak bumi mengandung berbagai senyawa hidrokarbon yang dapat terbakar, sulfur, oksigen, dan nitrogen.

Minyak bumi merupakan komoditas yang sangat penting karena memiliki banyak manfaat. Minyak bumi dapat diolah untuk digunakan sebagai bahan baku aspal, pelumas, nafta, solar, minyak tanah, avtur, bensin, dan LPG.

A.   PENERAPAN

Untuk mengambil minyak bumi kita harus mengebor ke dalam ruangan yang berisi minyak tersebut lalu memompanya keluar. Setelah dipompa keluar, minyak disalurkan melalui pipa, truk, atau kapal minyak menuju kilang minyak. Dalam kilang minyak, dilakukan penyulingan (distilasi) minyak bumi. Dalam proses penyulingan, minyak bumi dipanaskan untuk memisahkan komponen-komponen penyusun minyak bumi berdasarkan titik didihnya.

Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan distilasi bertingkat, berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat ini meliputi:

1.   Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas).

2.   Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi diolah lebih lanjut menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain.

3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).

4.     Fraksi keempat disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.

5.   Fraksi kelima disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.

B.    DAMPAK

Eksploitasi minyak bumi tersebut memiliki banyak dampak negatif terhadap tanah, udara, air, makhluk hidup, dan iklim. Penambangan minyak ini sangatlah tidak efektif, kotor, dan merusak lingkungan. Dampak negatif ekspolitasi yaitu :

1.       Menghasilkan polusi udara berupa debu, uap, asap, dan bau yang menyelimuti daerah tambang.

2.       Menghasilkan emisi gas rumah kaca 3 hingga 5 kali lebih besar daripada tambang minyak bumi pada umumnya.

3.       Penambangan minyak bumi ini menggunakan air dalam jumlah yang sangat besar hingga membentuk kubangan seperti danau yang berisi air limbah dan kotoran yang beracun.

4.       Tanggul dari danau ini berpotensi untuk bocor dan hancur sehingga dapat menyebabkan melubernya lumpur beracun ke daratan di dekatnya dan ke dalam aliran sungai.

 

3.4  PROSES PENGOLAHAN BATU BARA

Batu bara merupakan bahan bakar fosil berbentuk padat yang terbentuk dari beberapa tahapan dan berasal dari tanaman yang terkubur 300-400 juta tahun lalu, kemudian terpapar panas yang tinggi dan tekanan selama jutaan tahun. Di dalam batu bara terkandung banyak karbon dan sulfur. Ketika dibakar sulfur akan dilepas dalam bentuk gas belerang dioksida (SO2). Pembakaran batu bara juga menghasilkan partikel karbon hitam dalam jumlah yang sangat banyak. 

A. PENERAPAN

Dari dulu, batu bara telah digunakan secara luas untuk menghasilkan panas dan listrik. Saat ini ada banyak pembangkit listrik yang menggunakan batu bara untuk menghasilkan Listrik. Di dunia industri, batu bara juga digunakan sebagai sumber energi dalam membuat baja, semen, atau produk lain.

Cina, Amerika Serikat, dan India merupakan tiga negara terbesar dalam pembakaran batu bara. Cina merupakan negara yang menjadi penyumbang emisi CO2 dan SO2 terbesar di dunia akibat pembakaran batu bara. Gas-gas tersebut merupakan salah satu komponen penyebab hujan asam dan menyebabkan penyakit pada manusia.

Batu bara tersebut dapat diolah dan dimanfaatkan melalui beberapa tahap, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Penambangan : Batu bara ditambang dengan menggali atau menambang di darat atau di dasar laut.
  2. Penyortiran    : Batu bara diklasifikasikan berdasarkan kandungan karbonnya dan disortir menjadi beberapa kelas yang berbeda.
  3. Pencucian      : Dicuci untuk menghilangkan debu, lumpur, dan mineral lain yang melekat pada batu bara.
  4. Penyimpanan  : Batu bara disimpan dalam gudang atau stockpile sampai siap untuk dibakar.
  5. Pembakaran   : Batu bara yang telah disimpan kemudian akan dibakar di dalam boiler atau oven untuk menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik atau untuk proses produksi lainnya.
  6. Penanganan sisa : Setelah batu bara dibakar, akan terbentuk sisa-sisa seperti abu, karbon dioksida, dan gas rumah kaca yang harus ditangani dengan benar agar tidak merusak lingkungan.

B.    DAMPAK

1.     Gas-gas hasil pembakaran batu bara merupakan salah satu komponen penyebab hujan asam.

2.     Proses produksi batu bara hingga siap digunakan telah merusak dan mencemari tanah, air, dan udara.

3.  Pembakaran batu bara juga menghasilkan partikel karbon hitam dalam jumlah yang sangat banyak sehingga dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan penyakit pernapasan.

4.   Adanya emisi zat radioaktif pada pembangkit listrik yang menggunakan batu bara sebagai sumber energi menghasilkan zat radioaktif 100 kali lebih banyak daripada pembangkit listrik tenaga nuklir.

Menerapkan perilaku menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting karena perilaku tersebut memiliki dampak positif pada berbagai aspek kehidupan.Oleh karena itu, upaya untuk menghemat energi memiliki manfaat dalam mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas dan telah dimanfaatkan secara berlebihan oleh manusia.

Selain itu, proses produksi dan konsumsi energi seringkali berdampak negatif pada lingkungan. Konsumsi energi berlebihan atas sumber daya alam diduga sebagai ancaman utama bagi keseimbangan lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi energi, kita dapat membantu keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan.

 

4.1  PENERAPAN DI LINGKUNGAN SEKITAR

1.     Membudayakan penggunaan sepeda atau berjalan kaki untuk kegiatan sehari-hari.

2.     Mematikan kendaraan jika sedang tidak digunakan dan jangan terlalu lama menyalakan kendaraan ketika akan digunakan.

3.     Mematikan lampu saat tidur dan saat siang hari.

4.     Penuhilah bak mandi dan tempat penampungan air dalam sekali waktu.

5.     Menggunakan air secukupnya saat mandi dan mencuci

6.     Membuat jadwal mencuci dan menyetrika pakaian secara teratur, misal dua kali seminggu untuk seluruh pakaian yang kotor.

7.     Memilih peralatan rumah tangga yang hemat energi.

              

4.2  PENERAPAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

a.     Pengembangan program pendidikan kesadaran energi.

b.     Mematikan lampu dan membuka jendela saat pagi hari.

c.     Menggunakan tata surya menjadi sumber Listrik.

d.     Menggunakan transportasi umum, sepeda, atau diantar orang tua untuk berangkat dan pulang sekolah.

e.     Mematikan keran apabila sudah selesai menggunakannya.

f.      Mengurangi penggunaan alat elektronik yang berlebihan saat di sekolah.

g.     Memanfaatkan penggunaan biogas sebagai pengganti BBM maupun untuk menghasilkan Listrik.

     

KESIMPULAN

Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka disimpulkan bahwa :

a)     Teknologi ramah lingkungan bertujuan untuk memberi kemudahan menghasilkan berbagai produk dan jasa untuk memenuhi kepentingan manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui, menggunakan bahan yang dapat didaur ulang, dan tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan.

b)    Teknologi ramah lingkungan dapat diterapkan pada bidang transportasi sebagai upaya menciptakan kendaraan yang tidak menghasilkan emisi atau limbah yang berbahaya bagi lingkungan, seperti kendaraan hydrogen, kendaraan surya, dan kendaraan listrik.

B.    SARAN

1)    Semoga dengan adanya pembelajaran mengenai Teknologi Ramah Lingkungan menjadikan siswa berfikir objektif mengenai pentingnya untuk selalu mencintai lingkungan disekitarnya.

2)    Kurangilah pemakaian teknologi yang tidak ramah lingkungan dengan cara menciptakan teknologi dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang tidak akan membahayakan lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Siti Zubaidah, M.Pd., 2015, Teknologi Ramah Lingkungan, Buku Siswa dan Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX, diakses melalui :

https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/k13/bukusiswa/Kelas%209%20IPA%20BS%20Sem2%20press.pdf”.

 

Lusiana Haryanti, 2024, Prinsip Dasar Teknologi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Hijau https://techbuddy.id/inv/prinsip-teknologi-ramah-lingkungan-3718/.

 

Alwepo, 2022, Batu Bara: Pengertian, Manfaat dan Proses Penambangan https://alwepo.com/batu-bara-pengertian-manfaat-dan-proses-penambangan/”.

 

Fahri Abdillah, 2018, Proses Pengolahan Minyak Bumi | Kimia Kelas 11https://www.ruangguru.com/blog/proses-pengolahan-minyak-bumi”.

 

Leo Bisma, 2022, Apa Itu Teknologi Tidak Ramah Lingkungan? | Biologi Kelas 9 https://www.ruangguru.com/blog/apa-sih-teknologi-tak-ramah-lingkungan-itu.


Posting Komentar

0 Komentar